Selamat Jalan, Jonghyun
Kematian selalu mengejutkan. Apalagi kematian dengan disengaja alias bunuh diri. Setelah Chester Bennington yang membuat terdiam sejenak, kali ini Jonghyun Shinee yang membuatku sedikit terhenyak. Meskipun setelah Ring Ding Dong (2009) dan beberapa episode Shinee Hello Baby (2010) aku tidak mengikuti beritanya lagi. Tapi tetap saja, aku juga terkejut saat tahu ia memilih tidur selamanya.
Aku menyesali kenyataan bila depresi telah membuktikan kekuatannya lagi. Dan aku masih belum bisa belajar juga dari beberapa kasus serupa. Aku masih menganggap enteng, karena menurutku orang yang di hadapanku itu masih tertawa dan hidup. Aku juga masih dengan seenaknya menganggap ia kuat dan akan kuat saat aku sedikit menyakitinya, menghianatinya dan menghujatnya. Aku juga kadang menertawakannya saat ia bercerita mengenai kesulitan dalam hidup, mengejeknya dengan kata 'lemah', dan kata lain yang mungkin bisa membuatnya semakin terpuruk.
Hal lain yang bisa kulakukan adalah memperbaiki kalimat. Jika lidahku kelu, memberi tepukan di bahu atau pelukan, sepertinya cukup mengurangi sedikit beban. Menjadi pendengar yang baik, bukan penghujat yang baik, mengatakan bahwa dia tidak sendirian, kebahagiaan bisa kita ciptakan dan ajakan untuk tetap saling berpegang tangan. Tentu saja, saling terbuka tanpa menutupi sekecil apapun perasaan.
Tidak, aku tidak akan menyalahkan siapapun. Baik yang memilih mati, atau orang-orang di sekelilingnya. Hanya saja, beberapa orang memang sering tidak peduli. Bahkan ketika aku sudah mengatakan 'cukup', tapi mereka tetap dengan mudah membahas lagi dan lagi. Aku tidak bisa mengatakan itu berat. Itu sangat berat. Karena itu, kadang aku memilih diam sediam-diamnya dan membiarkan hari lewat begitu saja, atau aku memilih riuh seriuh-riuhnya dan membuat diriku merasa lebih lelah selelah-lelahnya hingga aku pulang untuk tidur saja.
Jadi, tidak bisakah mulai sekarang kita niatkan untuk tidak menyakiti siapapun? Katakan dia sudah bekerja keras, tepuk bahunya, beri pelukan, ajak dia berbincang mengenai hal yang remeh temeh, atau apapun itu. Jika tidak bisa memberi semangat, diamlah dan tidak usah memberi bahasa tubuh yang membuat seseorang merasa tidak berarti sama sekali.
Selamat jalan, Jonghyun. Maaf karena terlambat mengantarmu, dan maaf karena telah menyakitimu berlebihan dan membuatmu sendirian.
0 Comments