Seri Diskusi Girang #20: Bagaimana Sikap Kita Terhadap Korban?
Saya ingat, percakapan saya dengan Kak @nagarjunafluent seusai ngeteh leci bareng. Dia kaget saat mengetahui saya kost di lingkungan yang menurut sebagian besar orang Serang khususnya, umumnya Banten, lokasi itu sangat buruk. "Kau sangat feminis..." katanya.
Saya langsung menjawab tidak. Saya merasa saya tidak termasuk feminis. Karena selain sedang ada kerjaan yang mengharuskan saya bolak-balik Serang-Cilegon, saya hanya ingin tahu bagaimana kehidupan mereka secara langsung. Melihat dan mendengar dari dekat manusia-manusia yang dipandang sangat buruk itu sehingga saya bisa memutuskan sikap saya; ikut menganggapnya buruk atau ada tawaran lainnya?
Meskipun, saya dianggap sama seperti mereka; melakukan apa yang mereka lakukan dan lain sebagainya. Oh, tentu saja tidak, Rudolf. Saya sadar, ada sesuatu yang harus saya pelajari karena itu saya hadir di sana.
Selanjutnya, selama hampir 5 tahun, kamar kostan saya selalu terbuka untuk mereka yang mengungsi dari pacarnya yang abusive. Teriakan minta tolong tengah malam, muka dan tubuh bonyok, ancaman pembunuhan dan lainnya. Itu hanya sebagian kasus yang pada akhirnya diselesaikan secara kekeluargaan di antara opsi-opsi yang saya sodorkan.
Kemarin, facebook mengingatkan saya mengenai 'pasang badan' untuk mereka. Jadi, mari kita bicarakan di Seri Diskusi Girang ke-20 pada Senin, 26 Oktober 2020 pukul 14.00 s.d selesai via Zoom bersama Kakak dosen ketje, Kak @re_renayulia.
Silakan daftar via bit.ly/seridiskusigirang20 atau https://linktr.ee/seridiskusigirang (pendaftaran)
atau silakan hubungi narahubung di link yang sama.
0 Comments