Golok Banten: Sejarah dan Jenisnya
Golok berasal dari bahasa sansakerta yang memiliki arti parang atau pisau. Senjata khas rumpun Melayu ini memiliki fungsi dan jenis yang beragam. Dalam koropak 630 Naskah Sanghyang Siksa Kanda(ng) Karesian disebutkan bahwa dari tiga macam hasil tempaan, golok merupaka salah satu jenis senjata yang dipakai oleh Sang Prabu (Raja).
Ganggaman di sang prabu ma: pedang, abet, pamuk, golok, peso teundeut, keris. Raksasa pina/h/ka dewanya, ja paranti maehan sagala. (Senjata sang prabu ialah: pedang, abet (pecut), pamuk, golok, peso teundeut, keris. Raksasa yang dijadikan dewanya, karena digunakan untuk membunuh).
Seiring berkembangan zaman dan setelah runtuhnya Kerajaan Pajajaran, golok tidak lagi menjadi senjata yang dipakai oleh Raja saja. Masyarakat Sunda pada umumnya mulai menggunakannya dengan menyebutnya sebagai Bedog. Selanjutnya, pada abad ke-15, bentuk golok mulai mengalami perubahan mulai dari bilahnya yang dibuat lebih panjang dan lengkung yang disebut Malapah Gedang. Bilah ini mulai menjadi kebanggaan baru karena bentuknya mirip bilah pedang dari Timur Tengah. Masyarakat Cirebon menyebutnya dengan jenis sabet.
Di Banten, golok memiliki peranan penting baik di masyarakat maupun dalam sejarah Kesultanan Banten. Hal ini tampak pada beberapa bendera kesultanan yang menjadikan golok sebagai lambangnya. Dari segi bentuk, golok Banten tidak banyak mengalami perubahan bentuk. Bentukujung turun atau bentuk Candung dan Salam Nunggal tetap pada bentuk aslinya hanya saja dibuat lebih panjang. Bentuk bilah ujung turun/candung dan salam nunggal khas Banten tergambar pada sebuah catatan marinir belanda dan inggris pada awal abad ke-17 diantaranya Catatan “Nieuwe Tafel van al de Zee Vaarende Vlagge des Weerelts”oleh Cornelis Danckerts, tahun 1706. Catatan "Table des pavillons que l'on arbore dans toutes les parties du monde connu, consernant la Marine" oleh Peter (petrus) Schenk, tahun 1711. Bowles's naval flags of the world, 1783, Table des pavillons que l'on arborre dans toutes les parties du monde connu concernant la Marine, XVII e siècle. Archives départementales des Yvelines et de l'ancienne Seine-et-Oise.
Masih penasaran dengan sejarah golok Banten dan jenisnya?
Yuk, ikuti Seminar Sejarah Banten seri ke-8 sesi internasional bersama narasumber Ki Kumbang (Guru Besar, Seni Golok Indonesia), Linda Turci (Penulis Buku “The Golok” Italia), dan Olivier Blancquert (Presiden Netherlands Pencak Silat Federation, Belanda) dengan dimoderatori oleh Mufti Ali (Founder Sultan Abu’l-Mufakhir Institute) pada 24 Maret 2021 pukul 13.30 s.d. 15.30 WIB melalui Zoom. Untuk pendaftaran silakan melalui link: bit.ly/seminarsejarahbanten08.
Seminar Sejarah Banten diselenggarakan oleh UPTD Taman Budaya dan Museum Negeri Banten, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten dan didukung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
0 Comments