Melihat Bunker di Pasir Tariti
Genks, salah satu tinggalan masa lalu di Rangkasbitung adalah Bunker Pasir Tariti. Bunker ini berada di Kampung Pasir Tariti, Kelurahan Rangkasbitung Barat, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak. Tepatnya, berada di belakang SDN 2 Rangkasbitung Barat. Bunker ini berfungsi sebagai tempat pengintaian sekaligus pertahanan dan perlindungan di masanya.
Dilihat sekilas, Bunker Pasir Tariti ini berbentuk persegi dengan orientasi Timur Laut, genks. Ukurannya sekitar 4x4 meter dengan tinggi 120 centimeter dari tanah sekitarnya. Kondisi bunker ini sebagian terkubur tanah urugan, genks. Dugaan sementara, bunker ini berbahan cor semen dengan split batu belah. Kondisi bunker ini terkubur tanah urugan, genks. Di bagian dasar denah sebelah Timur Laut terdapat cerukan, di dasar sebelah Barat Daya juga terdapat cerukan. Atapnya memiliki kemiringan seperti tipe atap limasan di sisi Utara dan Barat. Di bagian atap juga terdapat 3 buah lubang berbentuk lingkaran di bagian sisi sebelah Timur dan Barat Daya. Untuk pintu masuknya terdapat di sisi Tenggara dengan sebuah engsel besi. Selain itu, pada dinding bunker juga terdapat tiga lubang berbentuk seperti persegi panjang. Dua lubang diyakini sebagai ventilasi, ada di bagian depan dan sebelah kiri bunker. Satu lubang lainnya diyakini sebagai pintu karena terdapat engsel besi.
Juru Bicara Bunker Pasir Tariti, Tubagus Danu Maulana, meyakini bila bunker ini sudah ada sebelum Indonesia merdeka. Ia juga mengatakan bahwa kemungkinan tempat ini dulunya merupakan daerah strategis karena fungsi bunker digunakan untuk mengintai karena berada di dataran lebih tinggi. Namun, Danu tidak bisa memastikan apakah bunker ini merupakan tinggalan Kolonial Belanda atau Pendudukan Jepang.
Menurut Danu, sejak dahulu masyarakat percaya itu adalah bunker. Danu juga menjelaskan alasan kenapa sekolah bisa dibangun di sekitar lokasi bunker. Menurutnya, pada tahun 1980 pihak sekolah mendapat lahan seluas 1.600 meter persegi dari pemerintah daerah atas pemindahan lokasi sekolah. Dahulu, SD 2 Rangkasbitung yang berdiri pada tahun 1976 ini lokasinya berada di belakang Pemda, namun tahun 1980 diminta pindah ke lokasi saat ini. Sementara tahun penetapan bunker sebagai Cagar Budaya setelah sekolah dibangun yaitu pada tahun 2018.
Berdasarkan pantauan di lokasi, kondisi Cagar Budaya Bunker Pasir Tariti seperti tidak dirawat. Banyak ilalang, dan barang-barang disekitarnya yang terlihat berantakan. Namun menurut Danu, bunker bukan tidak diurus. Tapi, sekolah baru selesai pembangunan rumah dinas guru. Sehingga, barang-barang di dalam rumah dinas harus dikeluarkan dan puing-puing yang membahayakan harus disingkirkan dari jangkauan anak-anak.
Danu juga mengklaim, justru pihak sekolah yang merawat bunker lebih dahulu sebelum ditetapkan menjadi cagar budaya. Selain bunker di Pasir Tariti ini, Genks, bunker sejenis juga terdapat di Kampung Muhara Kebon Kelapa dan di Kampung Kaum. Keduanya berada di tepi sungai Ciujung. Kamu sudah pernah menengok bunker ini? *(Fathul Rizkoh)
0 Comments