Hari Penggurunan dan Kekeringan 2024: Tantangan Lingkungan Global yang Mendesak

 


Desertifikasi merupakan fenomena yang menjadi salah satu tantangan lingkungan terbesar di era kita saat ini. Meskipun sering kali dihubungkan dengan perambahan bukit pasir di daratan, desertifikasi sebenarnya lebih berkaitan dengan degradasi ekosistem lahan kering yang disebabkan oleh perubahan iklim dan aktivitas manusia yang tidak berkelanjutan. Aktivitas seperti pertanian yang merusak nutrisi tanah, pertambangan, penggembalaan berlebihan, dan deforestasi menyebabkan lahan menjadi gersang dan tak subur.

Erosi yang disebabkan oleh angin dan air semakin memperparah kerusakan, meninggalkan tanah tandus dan tidak produktif. Dampak desertifikasi tidak hanya terbatas pada lingkungan, tetapi juga berdampak serius pada populasi manusia dan hewan. Sekitar 50 juta orang diperkirakan akan menjadi pengungsi dalam 10 tahun ke depan karena dampak desertifikasi.

Penggurunan bukanlah masalah baru, tetapi dalam beberapa dekade terakhir, laju degradasi lahan telah meningkat secara signifikan, terutama di negara-negara berkembang di mana tekanan untuk eksploitasi lahan kering sangat tinggi. Sebagai contoh, sekitar dua miliar orang bergantung pada ekosistem lahan kering, dengan 90% dari mereka tinggal di negara berkembang.

Untuk mengatasi masalah desertifikasi, langkah-langkah konkret perlu diambil:

1. Reboisasi dan Regenerasi Pohon: Penanaman kembali pohon dan pertumbuhan pohon secara alami dapat membantu menghentikan degradasi lahan.

2. Pengelolaan Air: Penghematan air, penggunaan kembali air yang sudah diproses, dan pengumpulan air hujan dapat meningkatkan ketersediaan air untuk tanaman.

3. Penanganan Erosi Tanah: Melalui penggunaan pagar pasir, sabuk pengaman, dan teknik penahan angin lainnya, laju erosi tanah dapat diperlambat.

4. Pemupukan Tanah: Pemupukan berlebih dapat membantu mengembalikan kesuburan tanah yang hilang akibat degradasi.

5. Regenerasi Alami: Pendekatan seperti Regenerasi Alami yang Dikelola Petani (FMNR) dapat membantu memulihkan lahan secara efektif.

Upaya global untuk mengatasi desertifikasi telah diintensifkan melalui Konvensi PBB untuk Memerangi Desertifikasi (UNCCD). Konvensi ini, bersama dengan perubahan iklim dan hilangnya keanekaragaman hayati, diidentifikasi sebagai tantangan terbesar terhadap pembangunan berkelanjutan. UNCCD telah berupaya untuk memobilisasi aksi global untuk melawan degradasi lahan dan memulihkan produktivitas lahan yang terkena dampak. Di Indonesia, Kementerian Kehutanan berperan sebagai focal point untuk Konvensi PBB tentang Penanggulangan Degradasi Lahan, dan telah aktif dalam menyuarakan kesadaran masyarakat untuk melawan degradasi lahan.

Peringatan Hari Desertifikasi dan Kekeringan pada tanggal 17 Juni setiap tahunnya menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran dan tindakan kolektif dalam melawan desertifikasi. 

Dilansir dari un.org, tema peringatan tahun ini yaitu “United for Land: Our Legacy. Our Future” atau "Bersatu untuk Tanah: Warisan Kita. Masa Depan Kita." Peringatan ini bertujuan untuk memobilisasi seluruh lapisan masyarakat dalam mendukung pengelolaan lahan yang berkelanjutan. Melalui kesadaran dan tindakan yang bersatu, kita dapat mengatasi tantangan desertifikasi dan memastikan masa depan yang berkelanjutan bagi planet ini serta generasi mendatang.

You Might Also Like

0 Comments