Peringatan Hari Ikrar Gerakan Pramuka

 


Genks, pada 30 Juli 1961 ditetapkannya Hari Ikrar Gerakan Pramuka. Momentum ini menjadi penanda peleburan berbagai organisasi kepanduan menjadi satu wadah, yaitu Gerakan Pramuka. Pada peringatan Hari Ikrar Gerakan Pramuka tahun ini, mari kita mengenang perjalanan panjang dan makna dari gerakan kepanduan di Indonesia.

Asal Usul Gerakan Pramuka

Gerakan Pramuka dicetuskan oleh Robert Baden-Powell, seorang anggota angkatan darat Inggris, yang menulis buku "Scouting for Boys" antara tahun 1906-1907. Buku ini menjadi panduan bagi remaja untuk melatih keterampilan, ketangkasan, cara bertahan hidup, hingga pengembangan moral. Gagasan Baden-Powell ini menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia, dan menjadi gerakan kepanduan yang di Indonesia dikenal dengan nama Pramuka. Hari lahir Baden-Powell, 22 Februari, diperingati sebagai Hari Pramuka Internasional.

Gerakan Pramuka di Indonesia dimulai pada masa pendudukan Belanda pada tahun 1923 dengan berdirinya Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) di Bandung. Organisasi kepanduan lainnya seperti Jong Indonesische Padvinderij Organisatie (JIPO), Hizbul Wahton (HW), dan Jong Java Padvinderij (JJP) juga muncul pada periode yang sama.

Pada tahun 1926, NPO dan JIPO melebur menjadi Indonesische Padvinderij Organisatie (INPO). Untuk membedakan kepanduan milik Belanda dan Indonesia, KH Agus Salim memperkenalkan istilah "Pandu" atau "Kepanduan". Pada 23 Mei 1928, dibentuk Persaudaraan Antar Pandu Indonesia (PAPI) yang menggabungkan beberapa organisasi kepanduan Indonesia.

Empat bulan setelah proklamasi Indonesia, pada 28 Desember 1945, lahir kepanduan nasional bernama Pandu Rakyat Indonesia. Namun, perjalanan Pramuka tidak berhenti di situ. Dengan jumlah organisasi kepanduan yang mencapai ratusan, dibentuklah Persatuan Kepanduan Indonesia (Perkindo). Namun, kurangnya kekompakan di antara anggota Perkindo mendorong pemerintah dan MPRS untuk membenahinya pada tahun 1960.

Presiden Soekarno mengumpulkan tokoh-tokoh gerakan pramuka pada 9 Maret 1961 dan mengumumkan bahwa semua organisasi kepanduan akan dilebur menjadi satu dengan nama Pramuka. Kepanitiaan pembentukan Gerakan Pramuka dibentuk melalui Keputusan Presiden RI Nomor 121 Tahun 1961 pada 11 April 1961. Panitia ini mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka yang kemudian ditetapkan melalui Keputusan Presiden RI Nomor 238 Tahun 1961 pada 20 Mei 1961.

Hari-Hari Bersejarah dalam Pramuka

Dalam sejarah kepramukaan di Indonesia, terdapat beberapa momentum penting:

1. Hari Tunas Gerakan Pramuka (9 Maret 1961): Ditetapkan saat Pidato Presiden di hadapan perwakilan organisasi kepanduan.

2. Hari Permulaan Tahun Kerja (20 Mei 1961): Penetapan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan.

3. Hari Ikrar Gerakan Pramuka (30 Juli 1961): Peleburan berbagai organisasi kepanduan menjadi Pramuka.

4. Hari Pramuka (14 Agustus): Pelantikan pengurus Gerakan Pramuka dan defile Pramuka untuk memperkenalkan Gerakan Pramuka Indonesia.

Makna Hari Ikrar Gerakan Pramuka

Hari Ikrar Gerakan Pramuka mengingatkan kita akan pentingnya persatuan dan kesatuan dalam membangun karakter generasi muda Indonesia. Gerakan Pramuka menjadi wadah untuk mengembangkan keterampilan, ketangkasan, serta moral generasi muda, sesuai dengan semangat yang dicetuskan oleh Robert Baden-Powell. Dengan mengusung nilai-nilai gotong royong, kedisiplinan, dan kemandirian, Pramuka terus berperan dalam membentuk generasi muda yang tangguh dan berakhlak mulia. Peringatan Hari Ikrar Gerakan Pramuka setiap tahun menjadi momentum untuk memperkuat komitmen kita dalam mendukung dan mengembangkan gerakan Pramuka di Indonesia.


You Might Also Like

0 Comments