Hari Kontrasepsi Sedunia: Meningkatkan Kesadaran akan Pentingnya Perencanaan Keluarga

 


World Contraception Day atau Hari Kontrasepsi Sedunia diperingati setiap tahun pada tanggal 26 September. Kampanye tahunan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kontrasepsi dan memberikan informasi kepada pasangan usia subur mengenai kesehatan reproduksi, sehingga mereka dapat merencanakan kehamilan dengan lebih baik.

Sejarah dan Tujuan Hari Kontrasepsi Sedunia

Hari Kontrasepsi Sedunia pertama kali diperingati pada tahun 2007. Inisiatif ini muncul dari berbagai organisasi internasional yang peduli terhadap kesehatan reproduksi dan perencanaan keluarga. Melalui kampanye ini, diharapkan semua pasangan dan individu memiliki hak untuk memutuskan secara bebas dan bertanggung jawab mengenai jumlah serta jarak kelahiran anak mereka.

Peran Kontrasepsi dalam Perencanaan Keluarga

Perencanaan keluarga adalah salah satu aspek penting yang perlu dipertimbangkan oleh pasangan setelah menikah. Dengan perencanaan yang matang, pasangan dapat mengembangkan diri dan karier tanpa harus khawatir dengan masalah kehamilan yang tidak direncanakan.

Menurut data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Yogyakarta, Hari Kontrasepsi Sedunia juga menyoroti pentingnya akses universal ke layanan kesehatan seksual dan reproduksi. Hal ini sejalan dengan Agenda 2030 dalam Sustainable Development Goals (SDGs), di mana target 3.7 menetapkan bahwa pada tahun 2030, akses universal ke layanan kesehatan seksual dan reproduksi, termasuk keluarga berencana, harus tersedia untuk semua orang.

Upaya Pemerintah Indonesia dalam Mendukung Kontrasepsi

Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah penting untuk mendukung penggunaan kontrasepsi melalui Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, serta Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Dalam hal ini, BKKBN bertanggung jawab atas pengelolaan dan penyediaan alat serta obat kontrasepsi bagi pasangan usia subur di seluruh Indonesia.

Menurut Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017 yang dirilis oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, penggunaan kontrasepsi di Indonesia mengalami peningkatan dari 62 persen pada SDKI 2012 menjadi 64 persen pada SDKI 2017. Selain itu, kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need) mengalami penurunan dari 11,4 persen menjadi 10,6 persen dalam periode yang sama.

Pengelolaan Logistik Alat dan Obat Kontrasepsi

BKKBN juga telah menerapkan sistem pengelolaan alokon (alat kontrasepsi) yang komprehensif melalui pendekatan siklus logistik. Pengelolaan ini mencakup seleksi produk, perencanaan kebutuhan, pengadaan, perluasan cakupan distribusi alokon, kerjasama dengan sektor swasta (Public Private Partnership), dan digitalisasi rantai pasok.

Keputusan Kepala BKKBN Nomor 14/KEP/B1/2020 tentang Quick Wins BKKBN tahun 2020 memperkuat pentingnya pengelolaan rantai pasok alat dan obat kontrasepsi sebagai salah satu prioritas utama BKKBN.

Dampak Positif Keluarga Berencana

Manfaat keluarga berencana tidak hanya terbatas pada kesehatan reproduksi, tetapi juga berdampak pada berbagai aspek kehidupan. Peningkatan kesehatan dan gizi anak, misalnya, memiliki potensi untuk mempengaruhi kinerja akademik dan perilaku anak di masa depan. Dengan begitu, keluarga berencana menjadi faktor penting dalam membentuk generasi yang sehat dan produktif.

Pentingnya Pendidikan dalam Penggunaan Kontrasepsi

Pendidikan merupakan kunci utama dalam menentukan penggunaan metode kontrasepsi yang tepat dan konsistensi dalam penggunaan layanan keluarga berencana. Melalui pendidikan yang baik, masyarakat dapat memahami pentingnya perencanaan keluarga dan mengambil keputusan yang tepat dalam hal kesehatan reproduksi.

Kesimpulan

Hari Kontrasepsi Sedunia adalah momentum penting untuk mengingatkan kita akan pentingnya kontrasepsi dalam perencanaan keluarga dan kesehatan reproduksi. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang kontrasepsi, pasangan dapat merencanakan masa depan yang lebih baik, tidak hanya untuk diri mereka sendiri tetapi juga untuk generasi yang akan datang. Mari kita dukung upaya ini dengan meningkatkan kesadaran dan pendidikan tentang kontrasepsi di seluruh masyarakat.

You Might Also Like

0 Comments