Hari Rabies Sedunia: Sejarah, Makna, dan Tema 2024

 


Hari Rabies Sedunia diperingati setiap tanggal 28 September, sebuah momentum penting untuk meningkatkan kesadaran global terhadap bahaya rabies. Penyakit mematikan ini, yang ditularkan dari hewan ke manusia melalui virus, menelan ribuan korban jiwa setiap tahun. Dalam artikel ini, kita akan mengupas sejarah peringatan Hari Rabies Sedunia, pentingnya kesadaran terhadap rabies, serta tema yang diusung pada tahun 2024.

Sejarah Hari Rabies Sedunia

Hari Rabies Sedunia pertama kali diperingati pada tahun 2007 atas inisiatif Aliansi Pengendalian Rabies (ARC) dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC). Tanggal 28 September dipilih untuk mengenang Louis Pasteur, seorang ahli mikrobiologi asal Prancis yang bersama Emile Roux berhasil mengembangkan vaksin rabies pertama pada tahun 1885. Berkat vaksin ini, angka kematian akibat rabies mulai menurun, terutama di kalangan manusia yang terkena gigitan anjing.

Pada tahun 1895, Louis Pasteur meninggal dunia, dan sebagai penghargaan atas jasanya, tanggal 28 September diresmikan sebagai Hari Rabies Sedunia. Peringatan ini mendapat dukungan dari berbagai organisasi internasional, termasuk WHO, FAO, dan OIE. Hingga kini, peringatan Hari Rabies Sedunia telah diikuti oleh 74 negara dengan berbagai kegiatan, seperti vaksinasi hewan dan edukasi masyarakat.

Mengapa Hari Rabies Sedunia Penting?

Menurut data dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Provinsi Riau, pada tahun 2020, sekitar 59.000 orang meninggal akibat rabies setiap tahun, dengan 95% kasus terjadi di Asia dan Afrika. Lebih mengkhawatirkan lagi, 40% dari korban adalah anak-anak di bawah usia 15 tahun. Meski rabies bisa dicegah melalui vaksinasi hewan dan pemberian serum antirabies, kurangnya kesadaran dan akses terhadap layanan kesehatan membuat penyakit ini masih menjadi ancaman serius.

Tema Hari Rabies Sedunia 2024

Dilansir dari rabiesalliance.org, tema Hari Rabies Sedunia tahun 2024 adalah "Breaking Rabies Boundaries" atau "Mendobrak Batasan Rabies." Tema ini menyoroti urgensi untuk melampaui berbagai hambatan yang menghalangi upaya pemberantasan rabies di seluruh dunia. Beberapa aspek penting yang disorot dalam tema ini meliputi:

1. Mematahkan Silo Penyakit: Menyelaraskan upaya dengan Peta Jalan NTD WHO untuk mendorong pendekatan terpadu dalam mengatasi rabies.

2. Kurangnya Kolaborasi One Health: Mendobrak batasan antarsektor dan mendorong tindakan bersama lintas sektor untuk penanganan rabies yang lebih komprehensif.

3. Kerjasama yang Tidak Memadai: Meningkatkan kerjasama antar pemangku kepentingan di tingkat lokal, nasional, dan internasional.

4. Kurangnya Inovasi: Mendorong adopsi alat dan teknologi baru untuk memperbaiki upaya pencegahan dan pengendalian rabies.

5. Program Skala Kecil: Memperluas skala program eliminasi rabies untuk mencapai dampak yang lebih luas.

6. Kesadaran Penyakit: Meningkatkan pengetahuan publik dan mengubah persepsi tentang rabies untuk mempromosikan keterlibatan masyarakat yang lebih luas.

Bersama Kita Bisa Mencegah Rabies

Hari Rabies Sedunia adalah momentum bagi semua pihak, dari individu hingga pemerintah, untuk berperan aktif dalam mencegah dan mengendalikan rabies. Dengan meningkatkan kesadaran, memperkuat kolaborasi, dan menerapkan inovasi, kita bisa mendobrak batasan yang menghalangi upaya pemberantasan rabies.

Bersiaplah untuk berpartisipasi dalam gerakan global ini. Mari kita bersama-sama membuat perbedaan pada Hari Rabies Sedunia ini dan membuka jalan menuju dunia yang bebas dari rabies.

Selamat Hari Rabies Sedunia!

You Might Also Like

0 Comments