Sejarah dan Makna Hari Palang Merah Indonesia: Peran Pentingnya dalam Kemanusiaan

 


Hari Palang Merah Indonesia diperingati setiap tanggal 17 September. Peringatan ini merupakan momen penting untuk mengenang sejarah berdirinya Palang Merah Indonesia (PMI) dan peran vitalnya dalam misi kemanusiaan di Indonesia. PMI menjadi salah satu simbol solidaritas dan kemanusiaan di tanah air, berkat dedikasinya dalam membantu masyarakat, terutama di masa-masa krisis dan bencana.

Sejarah Palang Merah: Dari Solferino ke Indonesia

Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional berawal dari sebuah peristiwa bersejarah pada tanggal 24 Juni 1859 di kota Solferino, Italia Utara. Saat itu, terjadi pertempuran besar antara pasukan Perancis dan Italia melawan pasukan Austria. Seorang pemuda Swiss bernama Henry Dunant, yang sedang dalam perjalanan untuk menemui Kaisar Perancis, Napoleon III, menjadi saksi atas penderitaan ribuan tentara yang terluka. Tergetar oleh pemandangan tersebut, Dunant bersama penduduk setempat segera mengorganisir bantuan untuk menolong mereka yang terluka.

Pengalaman ini menginspirasi Henry Dunant untuk menulis sebuah buku berjudul "Kenangan dari Solferino," di mana ia mengusulkan dua gagasan utama: pembentukan organisasi kemanusiaan internasional yang siap membantu korban perang dan pengadaan perjanjian internasional untuk melindungi prajurit yang terluka serta organisasi yang memberikan bantuan. Gagasan ini kemudian melahirkan Komite Internasional Palang Merah (ICRC) pada tahun 1863 dan Konvensi Jenewa pada tahun 1864, yang menjadi dasar hukum internasional untuk perlindungan korban perang.

Lahirnya Palang Merah Indonesia

Di Indonesia, cikal bakal Palang Merah telah ada sejak masa kolonial Belanda, tepatnya pada tanggal 21 Oktober 1873, dengan nama Nederlands Rode Kruis Afdeling Indie (Nerkai). Namun, organisasi ini dibubarkan saat pendudukan Jepang. Upaya untuk mendirikan Palang Merah Indonesia sendiri dimulai pada tahun 1932 oleh Dr. RCL Senduk dan Dr. Bahder Djohan. Meskipun upaya ini sempat ditolak oleh Nerkai dan terhalang oleh pemerintah Jepang, para pejuang kemanusiaan ini tidak pernah menyerah.

Baru setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, perjuangan tersebut membuahkan hasil. Pada tanggal 3 September 1945, Presiden Soekarno memerintahkan pembentukan Palang Merah Nasional. Tindak lanjut dari perintah ini dilakukan oleh Dr. Buntaran yang saat itu menjabat sebagai Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Pada tanggal 17 September 1945, terbentuklah Perhimpunan Palang Merah Indonesia, yang segera aktif dalam membantu korban perang revolusi dan mengurus pengembalian tawanan perang.

PMI mendapat pengakuan internasional pada tahun 1950 dengan menjadi anggota Palang Merah Internasional dan disahkan secara nasional melalui Keputusan Presiden No.25 Tahun 1959, yang kemudian diperkuat dengan Keputusan Presiden No.246 Tahun 1963. Saat ini, jaringan PMI tersebar di seluruh Indonesia dengan 30 Daerah Provinsi/Tk.I, 323 cabang di daerah Tk.II, serta 165 unit Transfusi Darah yang beroperasi.

Makna Hari Palang Merah Indonesia

Hari Palang Merah Indonesia memiliki makna yang sangat mendalam dalam konteks kemanusiaan. Berikut adalah beberapa makna penting dari peringatan ini:

1. Menghargai Jasa Pahlawan Kemanusiaan: Hari ini adalah momen untuk mengenang dan menghargai jasa-jasa para pendiri dan relawan PMI yang telah berkorban demi kemanusiaan, baik di masa perang maupun dalam situasi bencana.

2. Menguatkan Solidaritas Kemanusiaan: Peringatan ini menjadi pengingat bagi masyarakat akan pentingnya solidaritas dan gotong royong dalam membantu sesama, terutama di masa-masa sulit seperti bencana alam atau krisis kesehatan.

3. Memperkuat Peran PMI di Indonesia: Hari Palang Merah Indonesia juga berfungsi untuk memperkuat peran PMI sebagai lembaga kemanusiaan yang terpercaya dalam memberikan bantuan dan perlindungan kepada masyarakat, serta untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya peran PMI.

4. Pendidikan Kemanusiaan: Peringatan ini juga bertujuan untuk mengedukasi masyarakat, terutama generasi muda, tentang nilai-nilai kemanusiaan yang diusung oleh PMI, seperti kepedulian, kebersamaan, dan pelayanan tanpa pamrih.

5. Meningkatkan Kepedulian Masyarakat: Hari Palang Merah Indonesia mengingatkan kita semua akan pentingnya kepedulian terhadap sesama, baik melalui donasi darah, bantuan sukarela, maupun partisipasi dalam kegiatan kemanusiaan lainnya.

Hari Palang Merah Indonesia adalah peringatan yang sarat akan nilai kemanusiaan dan solidaritas. PMI telah menjadi garda terdepan dalam membantu masyarakat Indonesia dalam berbagai situasi darurat, mulai dari bencana alam hingga krisis kesehatan. Dengan memperingati Hari Palang Merah Indonesia, kita tidak hanya menghargai jasa para pahlawan kemanusiaan, tetapi juga memperkuat komitmen kita untuk terus mendukung dan berpartisipasi dalam misi-misi kemanusiaan di masa depan. Mari kita tingkatkan kepedulian dan solidaritas kita demi Indonesia yang lebih kuat dan bersatu.

You Might Also Like

0 Comments