Hari Pria Internasional: Merayakan Keberagaman dan Kesejahteraan Pria

 



Setiap tanggal 19 November, dunia merayakan Hari Pria Internasional (International Men's Day atau IMD). Walaupun ini mungkin terlihat seperti hari yang didominasi pria, perayaan ini memiliki tujuan yang mendalam dan penting. Artikel ini akan menjelaskan mengapa IMD perlu dirayakan dan bagaimana hari ini menantang stereotip serta mempromosikan kesejahteraan pria.

Sejarah Hari Pria Internasional

Dilansir dari morson.com, Hari Pria Internasional pertama kali dicetuskan pada tahun 1990-an oleh aktivis hak-hak pria Amerika, Thomas Oaster. Pada tahun 1999, Profesor Jerome Teelucksingh dari Hindia Barat memilih tanggal 19 November untuk mendorong masyarakat memperhatikan isu-isu yang memengaruhi pria dan anak laki-laki. Sejak saat itu, IMD telah menerima dukungan besar di Karibia dan, berkat konektivitas global, semakin dikenal secara luas.

Kontroversi dan Tujuan IMD

Pertanyaan yang sering muncul adalah mengapa perlu ada Hari Pria Internasional ketika pria sudah mendominasi banyak aspek sosial dan politik. Beberapa pihak mungkin merasa bahwa merayakan hari khusus untuk pria tampaknya tidak perlu, terutama jika dibandingkan dengan Hari Perempuan Internasional (International Women's Day) yang telah ada sejak tahun 1911 dan bertujuan untuk merayakan emansipasi wanita serta menarik perhatian terhadap hambatan yang dihadapi wanita.

Namun, IMD tidak dimaksudkan untuk bersaing dengan IWD. Sebaliknya, IMD bertujuan untuk menyoroti isu-isu yang memengaruhi pria, termasuk kesehatan mental, kesejahteraan, dan kesetaraan gender. Statistik menunjukkan bahwa pria mengalami beberapa tantangan serius:

- 3 dari 4 kasus bunuh diri adalah pria.

- 2 dari 3 kematian akibat kekerasan adalah pria.

- Pria rata-rata meninggal 6 tahun lebih muda dibandingkan wanita.

- Anak laki-laki seringkali memiliki prestasi akademis yang lebih rendah dibandingkan anak perempuan.

- Para ayah tunggal menghadapi berbagai hambatan dalam keterlibatan aktif dengan anak-anak mereka.

Hari Pria Internasional bertujuan untuk membuka percakapan mengenai isu-isu ini dan memberikan dukungan yang diperlukan untuk pria yang menghadapi tantangan-tantangan tersebut.

Menantang Stereotip dan Mempromosikan Keberagaman

Stereotip tentang maskulinitas sering kali menekan pria untuk memenuhi norma-norma yang tidak sehat, seperti gagasan bahwa "pria besar tidak menangis". Hal ini berkontribusi pada masalah kesehatan mental yang serius, termasuk tingginya angka bunuh diri di kalangan pria muda dan kesulitan akademis yang dihadapi anak laki-laki. IMD bertujuan untuk menghancurkan stereotip ini dan mendorong pria untuk mengakui dan menangani kerentanan mereka.

IMD juga merayakan keberagaman di antara pria. Dengan meningkatnya kesadaran tentang ketidakstabilan gender, IMD memberikan kesempatan untuk merayakan perbedaan, termasuk pria yang gay, biseksual, transgender, atau non-biner. Ini adalah langkah penting untuk menolak hipermaskulinitas dan mendorong versi maskulinitas yang lebih inklusif dan sehat.

Memperingati dan Menciptakan Perubahan Positif

Hari Pria Internasional adalah kesempatan untuk merayakan kontribusi positif pria terhadap masyarakat dan mendorong panutan pria yang positif. Buku seperti *Stories for Boys Who Dare to be Different* menyoroti pria-pria yang melawan aturan dan menginspirasi dengan keberanian mereka, dari Frank Ocean hingga Barack Obama. Ini membantu menunjukkan bahwa pria juga memiliki beragam cara untuk membuat dampak positif.

Di Hari Pria Internasional, penting untuk melibatkan anak-anak, teman, dan kolega dalam percakapan mengenai kesehatan pria, kesejahteraan, dan penerimaan. Dengan merayakan perbedaan dan mendukung pria dalam mengatasi tantangan yang mereka hadapi, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan suportif.

Jadi, pada 19 November, mari kita rayakan Hari Pria Internasional dengan cara yang konstruktif—mengakui kesulitan yang dihadapi pria, merayakan keberagaman mereka, dan mendorong perubahan positif untuk masa depan yang lebih baik bagi semua.

You Might Also Like

0 Comments