Hari Gizi Nasional 2025

 


Setiap tanggal 25 Januari, Indonesia memperingati Hari Gizi Nasional sebagai bentuk komitmen untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya gizi seimbang. Yuk cari tahu sejarah dan tantangannya di Indonesia!

Sejarah Hari Gizi Nasional: Langkah Awal Perbaikan Gizi di Indonesia

Hari Gizi Nasional pertama kali diperingati pada pertengahan 1960-an, tetapi akar sejarahnya dimulai pada tahun 1951. Pada saat itu, pemerintah Indonesia mendirikan Sekolah Juru Penerang Makanan di bawah Lembaga Makanan Rakyat (LMR). Lembaga ini dipimpin oleh Prof. Poorwo Soedarmo, yang dikenal sebagai "Bapak Gizi Indonesia." Program ini dicanangkan oleh Menteri Kesehatan saat itu, Dr. J. Leimena, dengan tujuan mencetak tenaga ahli gizi untuk membantu mengatasi masalah gizi buruk di Indonesia.

Hari Gizi Nasional menjadi momentum penting untuk memperkuat komitmen berbagai pihak dalam mengatasi persoalan gizi, termasuk stunting, wasting, dan kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu hamil.

Tantangan Gizi di Indonesia: Data Terbaru

Menurut Survei Kesehatan Nasional (SKI) 2023, tantangan gizi di Indonesia masih signifikan:

1. Stunting: 21,5% balita masih mengalami gangguan pertumbuhan akibat kekurangan gizi kronis.

2. Wasting: 7,4% balita mengalami kekurangan berat badan akut.

3. Ibu Hamil dengan Risiko KEK: 16,9% ibu hamil menghadapi kekurangan energi kronis, yang dapat memengaruhi kesehatan bayi.

Masalah ini menjadi perhatian utama dalam kampanye Hari Gizi Nasional untuk mengurangi prevalensi kekurangan gizi.

Panduan Pola Makan Seimbang untuk Keluarga

Gizi yang cukup dan seimbang menjadi kunci untuk mengatasi permasalahan gizi. Berikut panduan pola makan sehat yang dapat diterapkan:

1. Karbohidrat Kompleks

Pilih nasi merah, ubi, atau gandum utuh yang kaya serat untuk energi yang tahan lama.

2. Protein Berkualitas

Kombinasikan protein hewani (ikan, ayam tanpa lemak, telur) dan nabati (tahu, tempe, kacang-kacangan) untuk mendukung pertumbuhan.

3. Lemak Sehat

Gunakan sumber lemak sehat seperti minyak zaitun, alpukat, atau minyak kelapa murni untuk penyerapan vitamin.

4. Buah dan Sayur

Konsumsi setidaknya lima porsi buah dan sayur setiap hari untuk asupan vitamin, mineral, dan serat.

5. Cukup Cairan

Pastikan kebutuhan air putih terpenuhi: 2 liter per hari untuk dewasa dan sesuai kebutuhan anak-anak.

6. Pentingnya ASI dan MP-ASI

Untuk bayi, pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama sangat penting. Data menunjukkan cakupan ASI eksklusif di Indonesia mencapai 68,6%, yang masih perlu ditingkatkan. Setelah enam bulan, pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) yang bergizi dan seimbang menjadi krusial untuk menunjang pertumbuhan.

Tips Memilih dan Mengolah Makanan Bergizi

1. Pilih Bahan Lokal: Manfaatkan bahan segar seperti daun kelor, singkong, atau ikan laut.

2. Minimalkan Pengolahan Berlebih: Gunakan metode memasak seperti mengukus atau merebus untuk mempertahankan nutrisi.

3. Cermat Membaca Label: Perhatikan kandungan gula, garam, dan lemak pada makanan kemasan.

Investasi Kesehatan untuk Masa Depan

Momen Hari Gizi Nasional 2025 mengingatkan kita bahwa kesehatan dimulai dari dapur. Dengan memilih makanan bergizi, keluarga dapat mencegah penyakit seperti diabetes, hipertensi, dan obesitas yang prevalensinya semakin meningkat.

Mari bersama-sama wujudkan Indonesia yang lebih sehat dengan pola makan seimbang dan bergizi. Mulai hari ini, pilih makanan bergizi untuk keluarga sehat dan masa depan yang cerah!


You Might Also Like

0 Comments