Merayakan Keberagaman Bahasa di Hari Bahasa Ibu Internasional

 


Genk, kalian pasti tahu kan kalau 21 Februari setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Bahasa Ibu Internasional? Ini adalah hari yang sangat penting untuk merayakan keberagaman bahasa yang ada di dunia, sekaligus mempromosikan pentingnya multibahasa dan pelestarian bahasa-bahasa yang sedang terancam punah. Hari ini bukan hanya sekadar perayaan biasa, tapi juga momen yang punya nilai sejarah yang dalam, terutama bagi kita yang peduli dengan kelestarian budaya dan identitas suatu bangsa.

Sejarah Hari Bahasa Ibu Internasional

Hari Bahasa Ibu Internasional pertama kali diumumkan oleh UNESCO pada tanggal 17 November 1999, dan secara resmi diakui oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui resolusi PBB A/RES/56/262 pada tahun 2002. Tetapi, tahukah kamu kalau ide untuk merayakan hari ini berawal dari Bangladesh? Yup, di Bangladesh, tanggal 21 Februari 1952 adalah hari bersejarah di mana orang-orang Bengali berjuang keras untuk pengakuan atas bahasa Bangla (Bengali) mereka. Mereka berjuang dengan penuh semangat, meski akhirnya mengalami kekerasan yang mengorbankan nyawa. Sejak saat itu, 21 Februari dikenang sebagai Hari Gerakan Bahasa, yang kini berkembang menjadi Hari Bahasa Ibu Internasional yang kita rayakan di seluruh dunia.

Kenapa Hari Bahasa Ibu itu Penting, Genk?

Sebagai manusia, kita belajar berbicara sejak kita lahir, kan? Dan bahasa pertama yang kita pelajari, itulah yang kita sebut sebagai bahasa ibu. Entah itu bahasa daerah, bahasa nasional, atau bahkan bahasa internasional seperti bahasa Inggris, bahasa ibu adalah yang pertama kali kita kuasai. Itu adalah bahasa yang mengikat kita dengan akar budaya dan identitas kita. Dalam banyak kasus, bahasa ibu bukan hanya alat komunikasi, tapi juga cara untuk memahami dunia, membangun hubungan, dan melestarikan tradisi.

Namun, meski bahasa ibu itu sangat penting, banyak bahasa-bahasa di dunia ini yang terancam punah setiap tahunnya. UNESCO memperkirakan bahwa lebih dari 40% bahasa di dunia akan menghilang dalam beberapa dekade ke depan jika tidak ada upaya pelestarian yang lebih intensif. Hari Bahasa Ibu Internasional hadir sebagai pengingat agar kita tidak hanya merayakan bahasa yang kita kuasai, tetapi juga berkomitmen untuk menjaga kelestarian bahasa-bahasa lainnya.

Mengapa Keberagaman Bahasa Itu Menarik?

Genk, tahukah kamu kalau di dunia ini ada lebih dari 7000 bahasa yang digunakan oleh manusia? Setiap bahasa membawa karakteristik dan keunikan tersendiri, yang mencerminkan budaya, sejarah, dan cara pandang hidup masyarakat yang menggunakannya. Bahasa juga bukan sekadar alat komunikasi, tetapi juga pembentuk cara kita berpikir. Misalnya, dalam bahasa tertentu, ada kata-kata yang tidak bisa diterjemahkan langsung ke dalam bahasa lain, yang menunjukkan betapa dalamnya kaitan antara bahasa dan cara pandang suatu bangsa terhadap dunia.

Selain itu, bahasa adalah jembatan yang menghubungkan kita dengan orang lain dari berbagai belahan dunia. Bayangkan kalau kita hanya bisa berbicara satu bahasa, betapa sempitnya dunia ini, kan? Dengan mempelajari bahasa-bahasa lain, kita membuka kesempatan untuk belajar lebih banyak tentang kebudayaan, sejarah, dan tradisi yang mungkin sebelumnya tidak kita ketahui. Multibahasa adalah kunci untuk membangun pemahaman antarbangsa dan memperkaya perspektif kita dalam melihat dunia.

Perjuangan Bahasa Bangla dan Pengaruhnya pada Dunia

Di Bangladesh, perjuangan untuk pengakuan bahasa Bangla dimulai pada tahun 1952, ketika para mahasiswa dan warga negara menuntut hak mereka untuk berbicara dalam bahasa ibu mereka, yaitu Bangla, di sekolah dan di ruang publik. Mereka menuntut agar Bangla diakui sebagai bahasa resmi negara, mengingat bahasa ini adalah bahasa yang digunakan oleh mayoritas rakyat Bangladesh. Pada 21 Februari 1952, demonstrasi besar terjadi, dan akibatnya banyak orang yang kehilangan nyawa dalam peristiwa itu. Perjuangan mereka tidak sia-sia, karena akhirnya, bahasa Bangla diakui secara resmi dan kini menjadi simbol kebanggaan nasional.

Pengorbanan ini kemudian dikenal sebagai Gerakan Bahasa dan menjadi inspirasi bagi perayaan Hari Bahasa Ibu Internasional yang kita rayakan setiap tahunnya. Pengakuan terhadap bahasa ibu sebagai bagian penting dari identitas budaya menjadi landasan bagi banyak negara untuk memperjuangkan pelestarian bahasa-bahasa mereka. Bahkan, pada tahun 2008, Majelis Umum PBB menyatakan 2008 sebagai Tahun Internasional Bahasa, untuk menekankan pentingnya promosi keberagaman bahasa dan budaya di seluruh dunia.

Bahasa Ibu: Dari Identitas hingga Kehidupan Sehari-hari

Bahasa ibu bukan hanya tentang mengucapkan kata-kata, tetapi juga tentang bagaimana kita merasa terhubung dengan tempat kita berasal. Genk, bahasa ibu kita adalah warisan hidup yang berharga. Bahkan dalam dunia yang serba global ini, di mana bahasa internasional seperti Inggris sering menjadi dominan, tetap penting bagi kita untuk melestarikan bahasa ibu, karena bahasa tersebut mengandung sejarah, nilai-nilai, dan cerita-cerita yang bisa jadi tidak ditemukan dalam bahasa lain.

Melestarikan bahasa ibu berarti melestarikan budaya kita, mengenal lebih dalam tentang sejarah kita, dan menjaga identitas kita agar tidak terlupakan oleh generasi yang akan datang. Oleh karena itu, mari kita rayakan Hari Bahasa Ibu Internasional dengan semangat untuk menjaga keberagaman bahasa ini agar tidak hilang ditelan zaman.

Apa yang Bisa Kita Lakukan?

Sebagai generasi yang hidup di dunia yang semakin terhubung, kita punya peran besar dalam menjaga kelestarian bahasa. Ada beberapa langkah yang bisa kita ambil, Genk, seperti:

1. Mengajarkan Bahasa Ibu pada Generasi Berikutnya – Pastikan anak-anak kita tahu dan bisa berbicara dalam bahasa ibu mereka. Ini adalah cara terbaik untuk menjaga bahasa tetap hidup.

2. Menggunakan Bahasa Ibu dalam Kehidupan Sehari-hari – Jangan ragu untuk menggunakan bahasa ibu dalam percakapan sehari-hari, baik di rumah, di sekolah, atau di tempat kerja.

3. Mendukung Program Pelestarian Bahasa – Ikut serta dalam kegiatan yang mendukung pelestarian bahasa, baik itu dalam bentuk seminar, workshop, atau program edukasi lainnya.

4. Menghargai Keberagaman Bahasa – Terimalah dan hargai setiap bahasa yang ada, karena setiap bahasa punya nilai yang luar biasa dalam menciptakan dunia yang lebih harmonis.

Kesimpulan

Hari Bahasa Ibu Internasional adalah kesempatan emas untuk kita semua berhenti sejenak dan merenung tentang pentingnya bahasa ibu dalam kehidupan kita. Jangan anggap remeh keberagaman bahasa yang ada di dunia ini, karena setiap bahasa adalah sebuah kekayaan yang harus dilestarikan. Dengan merayakan dan menjaga bahasa ibu kita, kita juga ikut berperan dalam menjaga identitas budaya dan memperkaya dunia dengan pemahaman yang lebih dalam tentang sesama.

Selamat Hari Bahasa Ibu Internasional, Genk! Mari rayakan keberagaman bahasa dan terus lestarikan warisan budaya kita.

You Might Also Like

0 Comments