Sejarah dan Makna Peringatan Hari Tritura

 

Hari Tritura diperingati setiap tanggal 10 Januari untuk mengenang peristiwa bersejarah yang menandai kelahiran Orde Baru pada 10 Januari 1966. Peringatan ini bermula dari aksi mahasiswa yang dikenal dengan sebutan Tritura (Tri Tuntutan Rakyat), yang menjadi simbol perjuangan rakyat Indonesia untuk perubahan politik dan sosial pasca-tragedi G30S/PKI. Berikut ini adalah penjelasan lengkap mengenai sejarah dan makna peringatan Tritura.

Apa Itu Hari Tritura?

Tritura adalah singkatan dari *Tri Tuntutan Rakyat*, yang dimulai dari aksi demonstrasi besar yang dipelopori oleh mahasiswa dan rakyat Indonesia pada tahun 1966. Aksi ini bertujuan untuk memulihkan kondisi bangsa yang mengalami ketidakstabilan setelah peristiwa G30S/PKI. Peringatan Hari Tritura ini juga menjadi simbol penting dari perjuangan rakyat untuk membawa perubahan dalam pemerintahan Indonesia.

Sejarah Tritura: Latar Belakang dan Aksi Mahasiswa

Menurut laman Kemdikbud, peristiwa Tritura dimulai pada 10 Januari 1966, ketika mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI), Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia (KAPPI), serta Front Pancasila melakukan aksi protes besar. Aksi ini merupakan reaksi terhadap krisis nasional yang terjadi setelah tragedi G30S/PKI, yang menyebabkan ketidakpuasan luas di kalangan masyarakat terhadap pemerintahan Soekarno pada masa itu.

Selama aksi tersebut, mahasiswa mengajukan *Tri Tuntutan Rakyat* atau Tritura sebagai solusi untuk mengatasi krisis. Tuntutan ini mencakup penurunan harga barang, pembubaran Partai Komunis Indonesia (PKI), dan perombakan Kabinet Dwikora yang dianggap tidak efektif dalam mengelola negara.

Isi Tritura: Tiga Tuntutan Utama Rakyat

Tritura memiliki tiga tuntutan utama yang dikeluarkan oleh para mahasiswa dan elemen-elemen masyarakat lainnya, sebagai bentuk protes terhadap pemerintahan Soekarno yang saat itu dianggap gagal menjalankan pemerintahan yang adil dan stabil:

1. Bubarkan Partai Komunis Indonesia (PKI) – PKI dianggap terlibat dalam peristiwa G30S dan banyak tokoh komunis berada dalam kabinet pemerintahan Soekarno. Oleh karena itu, mahasiswa dan rakyat meminta agar PKI dibubarkan.

2. Rombak Kabinet Dwikora – Pemerintah dianggap gagal menjaga kestabilan politik dan ekonomi negara. Soekarno dianggap lebih fokus pada isu Irian Barat dan konfrontasi dengan Malaysia, sementara masalah dalam negeri tidak mendapat perhatian yang cukup.

3. Turunkan Harga Barang – Ketidakstabilan ekonomi yang terjadi pada masa itu menyebabkan harga barang naik drastis, dan pemerintah dianggap tidak cukup tanggap dalam mengatasi masalah ini.

Dampak Aksi Tritura Terhadap Perubahan Politik Indonesia

Aksi Tritura memiliki dampak yang sangat besar terhadap politik Indonesia. Peristiwa ini bukan hanya mengguncang pemerintahan Soekarno, tetapi juga membuka jalan bagi perubahan besar dalam tatanan negara. Berikut adalah beberapa dampak penting yang dihasilkan dari aksi Tritura:

1. Akhir Demokrasi Terpimpin– Tritura menandai berakhirnya sistem pemerintahan Demokrasi Terpimpin yang diterapkan oleh Soekarno sejak 1959. Aksi ini membuka peluang bagi beralihnya pemerintahan ke Orde Baru yang dipimpin oleh Soeharto.

2. Pergantian Kepemimpinan – Tritura juga mempercepat penggantian Soekarno sebagai Presiden Republik Indonesia, yang digantikan oleh Soeharto. Hal ini menandai dimulainya era Demokrasi Pancasila dan pemerintahan Orde Baru.

Tritura juga memperlihatkan kekuatan pemuda dan mahasiswa yang menjadi motor penggerak perubahan. Dukungan dari berbagai elemen masyarakat, termasuk angkatan bersenjata, sangat berperan dalam mencapai tuntutan yang diajukan dalam aksi tersebut.

Kesimpulan: Makna Peringatan Hari Tritura

Peringatan Hari Tritura pada 10 Januari setiap tahun menjadi simbol penting dalam sejarah Indonesia. Tritura bukan hanya memperjuangkan hak rakyat, tetapi juga menunjukkan peran penting mahasiswa dalam memperbaiki tatanan negara. Dalam rangka mengenang perjuangan tersebut, setiap tahunnya masyarakat Indonesia memperingati Hari Tritura sebagai bentuk penghormatan terhadap perjuangan perubahan politik yang terjadi pada tahun 1966.

Hari Tritura menjadi bukti nyata dari pentingnya suara rakyat dalam merubah kebijakan negara dan mendefinisikan ulang arah pemerintahan Indonesia menuju masa depan yang lebih baik.

You Might Also Like

0 Comments