Hari Filateli Nasional: Sebuah Perjalanan Panjang Prangko di Indonesia
Halo, Genk! Tahukah kalian kalau setiap tanggal 29 Maret diperingati sebagai Hari Filateli Nasional atau lebih dikenal juga sebagai Hari Filateli Indonesia? Buat kalian yang baru dengar istilah ini, filateli adalah hobi mengoleksi sekaligus mempelajari prangko dan meterai. Dalam dunia filateli, penggemarnya disebut filatelis, dan mereka adalah orang-orang yang nggak cuma sekadar mengumpulkan prangko, tapi juga menghargai nilai seni, sejarah, hingga cerita di balik setiap prangko yang mereka miliki. Yuk, kita bahas lebih dalam perjalanan Hari Filateli Nasional ini, Genk!
Apa Itu Filateli?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), filateli berarti koleksi dan penyelidikan tentang prangko serta meterai. Tapi jangan salah, Genk, filateli itu bukan cuma soal numpuk-numpuk prangko di album ya. Setiap prangko punya cerita, mulai dari latar sejarah, seni desain, hingga pesan budaya yang ingin disampaikan. Hobi ini sering kali jadi pintu untuk belajar tentang berbagai negara, peristiwa penting, bahkan seni rupa.
Kenapa Ada Hari Filateli Nasional?
Hari Filateli Nasional dirayakan untuk mengenang perjalanan panjang prangko dan filateli di Indonesia. Sejarahnya dimulai dari semangat para kolektor prangko di Batavia (Jakarta) yang berkumpul pada 29 Maret 1922. Mereka mendirikan klub filateli pertama dengan nama Postzegelverzamelaars Club Batavia. Klub ini menjadi wadah para kolektor untuk bertukar ide, saling berbagi koleksi, dan memperluas jaringan mereka.
Seiring berjalannya waktu, organisasi ini terus berkembang. Pada 15 Agustus 1940, dibentuklah organisasi baru bernama Nederlandsch Indische Vereeniging van Postzegel Verzamelaars. Nama yang panjang ini, Genk, mencerminkan semangat kolektif para kolektor di Hindia Belanda kala itu untuk bersatu di bawah satu gerakan nasional.
Setelah Indonesia merdeka, organisasi ini pun bertransformasi. Pada awalnya, nama organisasi berubah menjadi Algemene Vereeniging Voor Philatelisten in Indonesia. Kemudian, pada 1953, nama tersebut diubah lagi menjadi Perkumpulan Umum Philateli Indonesia (PUPI). Perubahan nama terus berlanjut hingga akhirnya pada 1985, organisasi ini resmi dikenal sebagai Perkumpulan Filatelis Indonesia (PFI), nama yang kita kenal sampai sekarang.
Momen Bersejarah Penetapan Hari Filateli Nasional
Penetapan 29 Maret sebagai Hari Filateli Nasional baru terjadi pada 2006, saat acara FIAP EXCO Meeting digelar di Yogyakarta. FIAP (Federation of Inter-Asian Philately) adalah federasi yang menaungi organisasi filateli se-Asia Pasifik. Dalam pertemuan ini, komunitas penggemar prangko di Indonesia sepakat untuk meresmikan Hari Filateli Nasional. Sebagai tanda perayaan, prangko seri khusus bertema Hari Filateli juga diterbitkan.
Kenapa Filateli Itu Penting?
Buat yang bertanya-tanya, kenapa sih prangko dan filateli ini dirayakan begitu istimewa? Jawabannya, Genk, karena filateli adalah bagian dari dokumentasi sejarah dan budaya. Melalui prangko, kita bisa melihat jejak peradaban manusia, keindahan seni desain, hingga mengenal keanekaragaman budaya di dunia. Bahkan, di era digital ini, prangko tetap punya daya tarik tersendiri sebagai media ekspresi dan penghargaan terhadap momen-momen penting.
Bagaimana Cara Merayakan Hari Filateli Nasional?
Kalau kalian tertarik untuk ikut merayakan, berikut beberapa ide seru, Genk:
1. Mulai Koleksi Prangko: Nggak harus mahal, kok. Mulailah dengan mengumpulkan prangko dari surat atau belanja di toko-toko filateli.
2. Ikut Komunitas Filateli: Gabung sama komunitas seperti Perkumpulan Filatelis Indonesia (PFI) untuk belajar dan berbagi pengalaman.
3. Eksplorasi Prangko Virtual: Di era digital, banyak platform online yang menawarkan koleksi prangko virtual. Kalian bisa memulai di sana.
4. Kunjungi Pameran Prangko: Biasanya, di Hari Filateli Nasional, ada acara pameran yang menampilkan koleksi-koleksi langka. Siapa tahu kalian bisa dapat inspirasi baru!
Filateli di Era Modern
Meski banyak yang bilang filateli sudah kehilangan pamornya, nyatanya hobi ini tetap punya penggemar setia, Genk. Bahkan, di era modern, filateli berkembang ke arah yang lebih inovatif, seperti desain prangko edisi terbatas, kolaborasi dengan seniman, hingga pengenalan prangko digital berbasis NFT (Non-Fungible Token). Tren ini membuktikan bahwa filateli nggak sekadar hobi kuno, tapi juga adaptif dengan zaman.
Kesimpulan
Hari Filateli Nasional bukan cuma tentang prangko, tapi tentang bagaimana kita menghargai seni, sejarah, dan budaya melalui benda kecil yang penuh makna ini. Jadi, buat kalian yang penasaran, nggak ada kata terlambat untuk mulai jadi filatelis. Ingat, Genk, setiap prangko punya cerita, dan kalian bisa jadi bagian dari cerita itu.
Selamat Hari Filateli Nasional, Genk! Mari lestarikan prangko dan filateli untuk generasi mendatang. Siapa tahu, koleksi kalian hari ini bakal jadi warisan budaya di masa depan.
0 Comments