Konferensi Asia-Afrika: Saat Bandung Jadi Sorotan Dunia
Halo genk! Tau nggak, tanggal 18 April itu diperingati sebagai salah satu momen bersejarah yang bikin nama Indonesia, khususnya Bandung, jadi sorotan dunia? Yup, itu adalah Hari Peringatan Konferensi Asia-Afrika (KAA)! Yuk, kita bahas kenapa acara ini penting banget dan bikin Bandung dikenal sebagai "ibu kota solidaritas Asia-Afrika."
Latar Belakang Konferensi Asia-Afrika
Setelah Perang Dunia II selesai, negara-negara di Asia dan Afrika masih menghadapi banyak masalah. Ada konflik di Korea, Indo China, Palestina, dan Afrika Selatan yang belum selesai-selesai. Apalagi, meski beberapa negara udah merdeka, banyak yang masih berjuang, kayak Indonesia di Irian Barat dan Palestina di Timur Tengah.
Nah, PBB yang jadi badan perdamaian dunia waktu itu belum bisa menyelesaikan semuanya. Akhirnya, negara-negara di Asia-Afrika merasa perlu bekerja sama untuk menyuarakan hak mereka di panggung internasional. Dari situ, muncul ide untuk ngadain konferensi besar!
Sebelum KAA diadakan, ada dua pertemuan pendahuluan: Konferensi Colombo (April-Mei 1954) dan Konferensi Bogor (Desember 1954). Dari sinilah, visi besar KAA mulai dirancang.
Bandung Jadi Tuan Rumah
Konferensi Asia-Afrika resmi digelar pada 18-24 April 1955 di Gedung Merdeka, Bandung, Jawa Barat. Acara ini diprakarsai oleh lima negara, yaitu Indonesia, India, Pakistan, Birma (Myanmar), dan Sri Lanka. Bandung dipilih karena udaranya yang sejuk dan suasana kotanya yang cocok untuk acara besar ini.
Gubernur Jawa Barat saat itu, Samsi Hardjadinata, langsung gerak cepat membentuk panitia lokal. Bisa dibilang, Indonesia nggak cuma jadi tuan rumah, tapi juga punya peran penting sebagai penyelenggara utama!
Hasil Bersejarah: Dasasila Bandung
Konferensi ini menghasilkan sebuah dokumen penting yang disebut Dasasila Bandung, yaitu 10 prinsip yang jadi pedoman hubungan internasional dan perdamaian dunia. Nih, genk, rangkumannya:
1. Menghormati hak asasi manusia dan prinsip-prinsip Piagam PBB.
2. Menghormati kedaulatan semua bangsa.
3. Mengakui persamaan semua bangsa, besar atau kecil.
4. Tidak ikut campur dalam urusan negara lain.
5. Menghormati hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri.
6. Tidak memihak blok atau kepentingan negara besar tertentu.
7. Tidak menggunakan kekerasan untuk menyelesaikan masalah.
8. Menyelesaikan perselisihan secara damai.
9. Memajukan kerja sama antar negara.
10. Menghormati hukum internasional.
Dasasila Bandung ini menjadi dasar solidaritas dan kerja sama negara-negara Asia dan Afrika dalam melawan kolonialisme, rasisme, dan menciptakan perdamaian dunia.
Kenapa KAA Penting untuk Kita?
Genk, KAA bukan sekadar acara sejarah biasa. Konferensi ini membuktikan kalau negara-negara berkembang bisa bersatu untuk menyuarakan hak dan melawan ketidakadilan. Sampai sekarang, semangat KAA tetap relevan buat menjaga solidaritas, terutama di tengah tantangan global yang makin rumit.
Buat kamu yang belum pernah, wajib banget mampir ke Gedung Merdeka di Bandung! Selain jadi museum, tempat ini menyimpan banyak cerita tentang perjuangan bangsa-bangsa Asia-Afrika.
Nah, gimana genk? Udah makin paham kan, kenapa KAA jadi salah satu tonggak sejarah penting? Yuk, sama-sama kita jaga semangat persatuan dan perdamaian dunia, karena meskipun berbeda-beda, kita tetap satu tujuan!
0 Comments